|
Monday, July 10, 2006
|
|
Kupu kecil, pergilah, selagi rencong dan bedil jadi karat disimbah garam pergi ke bunga yang lebih indah
yang tak mampu kutanam laut, basuh kakinya! mutiara, elus tubuhnya! pergi ke taman yang lebih indah yang tak sanggup kuanyam angin, bombing kepaknya! ombak, tuntun langkahnya! Kupu kecil, biar kami di sini, jahit puing sisa puting beliung biar kami di sini, sulam tilam sisa amuk dendam Kupu kecil, saat sayapmu jadi rentang cahaya hentakkan buat kami.... sejuta seudati!!!
hanya seutas jalan setapak guguran bunga semak perlahan membusuk hanya seliku kali kecil hanya sekuncup muram hanya sebiji tanya yang tumbuh lalu melata seperti akar pohon ara aku jalan berliku menujumu lalu kutemukan juga kau cahaya yang terjaga merambati puncak derita tafakur aku di tugu batu senja menunggu di kebun mawar
|
ipal @ 10:32 AM - Permalink -
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
profile
ival :
ival@ Dal.Net
My chenel : #yogyacafe, #poolside, #sebelah, #joged, #bandunghelp, #yogya, #bandung
Jam
My Picture
Aku adalah angin yang pergi kesegala penjuru bumi.
Aku adalah daun kering yang mudah terbakar bila terkena api.
Aku adalah pohon kokoh yang tidak akan tumbang meski diterjang badai.
Aku adalah awan yang dapat meneteskan air dikala mendung.
Aku adalah hewan buas yang dapat membunuh apapun yang mengancamku.
Google
shoutbox
link
Previous Post
Archives
Credits
|
|