|
Thursday, July 06, 2006
|
|
kuceritakan kau telah mati, yang sempat bernyawa di tenggorokanku pada saat gerimis yang gasal berhenti terhentak kupandangi siluet tubuhmu meniduri senja seperti dewa yang memuja perempuan bahwa kau memainkan sajak dengan mata dan bibirmu mencumbu tapi dalam dua matahari yang lewat tanpa permisi telah membakar peta wajahmu dalam kelam dan tak dibatas waktu kau pun terlupa seperti buih putih yang tenggelam di persimpangan pantai pada masa yang tak pernah mengingat kita, akan selalu ada kisah yang dibagi pada pagi secangkir kopi
|
ipal @ 12:28 PM - Permalink -
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
profile
ival :
ival@ Dal.Net
My chenel : #yogyacafe, #poolside, #sebelah, #joged, #bandunghelp, #yogya, #bandung
Jam
My Picture
Aku adalah angin yang pergi kesegala penjuru bumi.
Aku adalah daun kering yang mudah terbakar bila terkena api.
Aku adalah pohon kokoh yang tidak akan tumbang meski diterjang badai.
Aku adalah awan yang dapat meneteskan air dikala mendung.
Aku adalah hewan buas yang dapat membunuh apapun yang mengancamku.
Google
shoutbox
link
Previous Post
Archives
Credits
|
|