|
Sunday, June 26, 2005
|
|
PADA MATAMU YANG BENING
Pada matamu yang bening Tahajud daun-daun Kuinsyafi dalam luka dan batu-batu Bunyi-bunyi guruh meluap dan membutakan diamku Bau-bau hujan seperti birahi-birahi musim Yang menggeram dengan kapak dan sekalian palu Dan ketika kilatan-kilatan petir memecut Membakar langit dan pohon-pohon Randu Seperti radang kesunyian yang melesatkan bara Dan tombak-tombak unggun Ribuan anggur kureguk Lewat geliat gelubat kabut yang memeriahkan sedu Seperti peronda-peronda kota Yang selalu bertanggung jawab Pada setiap hening dan lelehan-lelehan salju Dari setiap sakit yang tak tersmbuhkan Atau kudeta-kudeta panjang yang bergerak lambat Seperti kristal nafasmu. Tapi belati-belati rindu Adalah genangan-genangan darah yang mengombak pada bibirmu Memerah seperti gincu, meledak seperti rastusan peluru Akar-akar membasah, tapi waktu seperti kemaluan Bumi yang rapuh. Kini, aku pun mencapai Kebeningan kelabu. Dan jejak-jejak kaktus merancak Menusuk kakiku, kubiarkan setiap pesta angin Mengajariku bercakap dengan ratusan bangkai atau patung Patung batu, mengajakku setubuh di samping ambalmu Mengikhlaskan seratus pembunuhan seperti permainan marak Dari cahaya dan kepompong-kepompong embun: Tempat di mana sajak-sajak bermula dan para pejalan Menyaksikan bendera-bendera dikibarkan seperti gelombang rambutmu
|
ipal @ 5:47 AM - Permalink -
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
profile
ival :
ival@ Dal.Net
My chenel : #yogyacafe, #poolside, #sebelah, #joged, #bandunghelp, #yogya, #bandung
Jam
My Picture
Aku adalah angin yang pergi kesegala penjuru bumi.
Aku adalah daun kering yang mudah terbakar bila terkena api.
Aku adalah pohon kokoh yang tidak akan tumbang meski diterjang badai.
Aku adalah awan yang dapat meneteskan air dikala mendung.
Aku adalah hewan buas yang dapat membunuh apapun yang mengancamku.
Google
shoutbox
link
Previous Post
Archives
Credits
|
|