Saturday, March 24, 2007
 
REDEFINITION OF “PERSELINGKUHAN”
(Arnita Sitasari-Amerika)

Hi Zeverina,.......

Apa kabar? Sorry aku lama nggak pernah kirim kabar. Aku kangen banget nih kirim surat ke kolom ini lagi. Makanya hari ini, aku nulis satu surat (biasa topiknya selalu tentang perempuan). Aku nggak tahu ini merupakan suratku yang keberapa. Kalo nggak salah sih surat yang kedua belas.

Hari Jum’at kemarin di kolom Kita, teman saya Lya dari Belanda menulis surat dengan topik “Modern dan Budaya Barat”. Terus terang saya tertarik dengan isi surat Lya, terutama pada paragraph terakhir dimana Lya menuliskan sejumlah pertanyaan yang memang sampai saat ini sangat susah dicarikan jawabannya. Dari surat Lya tersebut, memberikan inspirasi bagi saya untuk berbagi pendapat dengan para pembaca setia kolom kita tentang perbedaan pengertian perselingkuhan yang dianut oleh bangsa barat dan bangsa Indonesia.

Topik ini menjadi sangat penting untuk didiskusikan mengingat banyaknya kesalah pahaman di dalam memberikan definisi tentang perselingkuhan yang ujung-ujungnya akan berakibat negatif bagi para kaum wanita pada umumnya. Pertanyaan awal yang dapat diajukan berkaitan dengan masalah ini adalah, apakah memang ada perbedaan antara pengertian perselingkuhan yang dianut oleh masyarakat di negara barat dengan masyarakat Indonesia? Dan jika memang perbedaan itu ada, apakah dengan adanya modernisasi seperti saat ini, perbedaan pengertian itu masih tetap ada ataukah sudah luntur termakan arus globalisasi? Tentunya untuk menjawab pertanyaan tersebut diatas, diperlukan adanya perenungan baik dari kaum pria maupun kaum wanita, mengingat perselingkuhan merupakan suatu hal yang kadang tidak bisa dihindarkan di dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan.

Sebelum mendiskusikan topik ini lebih lanjut, saya akan mengajak para pembaca untuk menyimak satu cerita menarik dari pengalaman seorang perempuan sebut saja X. Si X memiliki seorang kekasih, sebut saja si Y, yang sangat dia sayangi dengan sepenuh hatinya. Saat ini, X dan Y sama-sama tinggal dan bersekolah di Amerika. Suatu hari, tanpa sengaja si X menemukan email yang dikirim oleh kekasihnya si Y kepada mantan pacarnya yang berada di negara lain. Bunyi email tersebut kurang lebih adalah sebagai berikut:

Hi there,…….

Sorry, I wasn’t able to talk to you the other day. My schedule is really hectic these days. Actually, I miss talking to you, but I cannot make a phone call during the day. I am not having class this Saturday, so I might be online both Saturday and Sunday. Love you, Y.

Setelah membaca email tersebut secara otomatis, hati si X menjadi sangat kecewa karena ternyata orang yang sangat dia sayangi masih menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya tersebut. Si X kemudian menanyakan perihal email tersebut kepada kekasihnya. Jawaban si Y, membuat hati si X menjadi bertambah tidak karuan. Argumen yang diberikan oleh si Y adalah, bahwa email tersebut tidak ada artinya. Ungkapan love you dan miss you, adalah merupakan ungkapan wajar yang bisa disampaikan kepada siapa saja termasuk kepada mantan kekasihnya.

Dari sepenggal cerita diatas, dapat ditarik satu kesimpulan atau setidaknya satu pertanyaan menarik. Apakah ungkapan love you dan miss you itu memang bisa disampaikan kepada siapa saja tanpa ada satu batasan yang jelas tentang konteks dan makna dari ungkapan tersebut?

Selama ini, kita sering memberikan pengertian yang berbeda-beda mengenai perselingkuhan. Mungkin di negara barat, terutama di Amerika, ungkapan I love you merupakan satu ungkapan yang powerless dalam hubungan percintaan, karena selalu diucapkan kepada siapa saja. Kalau kita menterjemahkan kata I love you ke dalam bahasa Indonesia, maka mungkin kata aku cinta kamu menjadi lebih bermakna. Dan kata aku cinta kamu ini tidak bisa disampaikan kepada siapa saja, karena ungkapan cinta menurut kebudayaan timur hanya dapat diutarakan kepada seseorang yang sangat spesial di hati.

Meskipun kepada orang tua dan keluarga sendiri pun, kebudayaan timur tidak mengenal ungkapan cinta melainkan ungkapan sayang. Dalam kata lain, kita mengatakan aku cinta kamu hanya pada kekasih kita dan kita mengatakan aku sayang kamu kepada orang tua, keluarga ataupun teman kita. Karena cinta itu lebih mengarah pada nafsu untuk memilki sedangkan sayang lebih bersifat memberi tanpa mengharapkan balasan.

Perbedaan inilah yang kemudian menimbulkan kesalah pahaman di dalam memberikan pengertian tentang perselingkuhan. Seperti dalam sepenggal cerita diatas, ada perbedaan pendapat antara X dan kekasihnya Y tentang konteks kata love you. Kalau kita amati, sekarang di Indonesia pun, sudah mulai populer istilah TTM (teman tapi mesra). Mungkin saya termasuk wanita yang masih berpikiran tradisional mengenai hal ini. Tapi yang saya tidak dapat mengerti sampai saat ini adalah perbedaan antara kekasih dan teman tapi mesra tersebut.

Mungkin dalam hal ini masyarakat di negara barat lebih jelas dalam memberikan pengertian tentang perselingkuhan. Karena bagi masyarakat di negara barat, asalkan hubungan tersebut tidak berlanjut ke tempat tidur, hubungan tersebut masih belum bisa dikategorikan sebagai hubungan perselingkuhan. Akan tetapi, di Indonesia, menyampaikan kata aku cinta kamu kepada orang lain selain kekasihnya, menurut saya, sudah bisa dikategorikan sebagai perselingkuhan. Dan apapun pengertian dari TTM tersebut, bagi saya menyampaikan kata aku cinta kamu ataupun I love you kepada orang lain selain kekasihnya, sudah merupakan wujud dari perselingkuhan.

Kembali pada judul surat ini diatas, saya ingin mengajak para kaum wanita dan kaum pria untuk merenungkan kembali akan definisi dari perselingkuhan yang sudah mulai pudar maknanya termakan oleh arus modernisasi. Dan menurut saya, memang mungkin sudah saatnya kita lebih bangga untuk mengatakan aku cinta kamu dibandingkan dengan I love you kepada kekasih kita. Dan harapan saya, hendaknya istilah yang membingungkan seperti TTM tersebut untuk tidak digunakan lagi atau dijadikan alasan bagi kaum wanita dan kaum pria untuk menodai janji setia mereka kepada pasangannya masing-masing. Salam, Arnita Sitasari (Amerika Serikat).

(for sayangku, I am sorry, I don’t mean to hurt your feeling. I just want you to understand how hurt my feeling was


dapet dari KOMPAS KOMPAS

ipal @ 1:42 PM - -



                                                                 
profile

ival :



ival@Dal.Net
My chenel :#yogyacafe, #poolside, #sebelah, #joged, #bandunghelp, #yogya, #bandung


Jam
My Picture
gue gitu loh
Aku adalah angin yang pergi kesegala penjuru bumi.
Aku adalah daun kering yang mudah terbakar bila terkena api.
Aku adalah pohon kokoh yang tidak akan tumbang meski diterjang badai.
Aku adalah awan yang dapat meneteskan air dikala mendung.
Aku adalah hewan buas yang dapat membunuh apapun yang mengancamku.

Google